BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Masalah
Tahu merupakan salah satu makanan tradisional
yang populer. Selain rasanya enak, harganya murah dan nilai gizinya pun tinggi.
Bahan makanan ini diolah dari kacang-kacangan khususnya kacang kedelai.
Meskipun berharga murah dan bentuknya sederhana, ternyata tahu mempunyai mutu
yang istimewa dilihat dari segi gizi. Hasil-hasil studi menunjukkan bahwa tahu
kaya protein bermutu tinggi, tinggi sifat komplementasi proteinnya, ideal untuk
makanan diet, rendah kandungan lemak jenuh dan bebas kholesterol, kaya mineral
dan vitamin, makanan alami yang sehat dan bebas dari senyawa kimia yang beracun
(Koswara, 2011).
Tahu bersifat
mudah rusak (busuk). Pada kondisi biasa (suhu kamar) daya tahannya rata-rata 1
– 2 hari saja. Setelah lebih dari batas tersebut rasanya menjadi asam lalu
berangsur-angsur busuk, sehingga tidak layak dikonsumsi lagi. Hal ini
disebabkan oleh kadar air dan protein tahu relatif tinggi, masing-masing 86
persen dan 8 – 12 persen. Juga mengandung lemak 4.8 persen dan karbohidrat 1.6
persen. Dengan komposisi seperti itu, tahu merupakan media yang cocok untuk
pertumbuhan mikroorganisme pembusuk, terutama bakteri. Dengan demikian
pengetahuan untuk memilihj tahu yang baik dan mengawetkan tahu dengan cara yang
mudah dan murah perlu diketahui oleh masyarakat luas (Koswara, 2011).
Di luar negeri
seperti di Jepang, Amerika, Taiwan dan Thailand tahu sudah merupakan bahan
industri. Dengan bahan baku tahu dapat diolah berbagai produk olahan tahu yang
mempunyai pasaran yang sangat baik (Koswara, 2011).
Pada praktikum
ini, kami akan mencoba membuat tofu (alias tahu) yang biasanya dimakan oleh
orang-orang di Negara Jepang.
Tofu alias tahu adalah
makanan khas china yang dibuat dari kedelai yang diambil sarinya. Tofu
diperkenalkan di jepang pada akhir abad ke-8 bersamaan dengan penyebaran agama
budha. Tofu dikenal memiliki protein tinggi dan non-kolesterol (Kyo, 2009).
Berdasarkan
kadar airnya tofu segar dibagi menjadi tiga kategori, yaitu:
·
Kinugoshi
tofu (tofu sutera) à
Tofu ini merupakan tofu terlembut diantara tofu segar lainnya. Tofu ini
memiliki texture mirip dengan puding. Di jepang dan korea, tofu sutera
sederhana dibuat dari air laut dan dimakan sebagai makanan pencuci mulut.
·
Momendofu (tofu
kapas) à
Meskipun sudah dikeluarkan airnya dan dipres, tofu segar ini tetap lembut. Tofu
ini memiliki kekenyalan seperti daging sapi dan sangat lentur. Bagian dalamnya
sangat lembut seperti puding dan bagian luarnya sedikit lebih keras. Oleh
karena itu, tofu ini dapat disantap dengan menggunakan sumpit.
·
Tofu kering à Tofu ini memiliki kadar air sangat sedikit.
Texturnay mirip daging yang dimasak matang sehingga agak liat. Bila diiris
tipis, tofu ini mudah hancur. Masakan yang memakai tofu jenis ini adalah
aburaage. Selain itu kitsune udon juga memakai tofu ini sebagai pelengkap
(Kyo, 2009).
Tahu atau
Tofu adalah makanan yang dibuat dari kacang kedelai yang
difermentasikan dan diambil sarinya. Berbeda dengan tempe yang asli dari
Indonesia, tahu berasal dari Cina, seperti halnya kecap, tauco, bakpau, dan
bakso. Tahu adalah kata serapan dari bahasa Hokkian (tauhu) (Hanzi: 豆腐, hanyu pinyin: doufu) yang secara harfiah berarti
"kedelai yang difermentasi". Tahu pertama kali muncul di Tiongkok
sejak zaman Dinasti Han sekitar 2200 tahun lalu. Penemunya adalah Liu An
(Hanzi: 劉安)
yang merupakan seorang bangsawan, cucu dari Kaisar Han Gaozu, Liu Bang yang
mendirikan Dinasti Han (Emmo, 2010).
Di buku-buku yang
diterbitkan di jaman Dynasti Sung, terdapat deskripsi atau uraian yang
menunjang bahwa tahu sering disajikan bagi santapan Raja-raja di jaman itu.
Tofu atau tahu menyebar ke Jepang pada abad ke delapan dan barangkali dibawa
dari daratan Cina oleh beberapa pendeta Budha (Bhiksu) yang berkelana
mondar-mandir antara Jepang dan Cina. Masuknya tahu ke Jepang melalui jalur
keluarga istana, para politisi dan ekonomi yang saat itu banyak berhubungan
antara Cina dan Jepang. Para Bhiksu Budha sendiri makanan sehari-harinya adalah
tofu.Di daerah sekitar candi Budha yang besar terdapat kedai-kedai tahu dan
diorganisasi atau dikelola oleh para bhiksu Budha. Di Jepang khususnya di jaman
Kamakura (1185 - 1333) terjadilah gerakan besar-besaran untuk mempopulerkan
tahu diantara penganut agama Budha bagi masyarakat Jepang. Dari Kamakura
berkembang merambat ke Kyoto dan dari Kyoto menyebar ke seluruh negeri Jepang.
Karena masyarakat Jepang mengikuti kehidupan para pemeluk agama Budha, yaitu
menghindarkan diri dari konsumsi daging "dari ternak yang berkaki
empat", maka kehadiran tahu tentu saja di sambut dengan gembira sebagai
sumber makanan kaya protein dan gizi yang murah dan lezat rasanya (Anonim, 2011).
Dari Jepang tahu
berkembang dan maju sehingga timbullah inovasi baru dibidang produksi tahu
termasuk di dalamnya: tahu beku kering (dried frozen tofu), age, grilled tofu
dan nigari kinugoshi (Anonim,
2011).
Bersamaan dengan
menyebarnya tahu di Jepang, sifat dasar tahu setahap demi setahap mengalami
perubahan. Di tangan para ahli seni masak dan keterampilan, tahu yang
diproduksi semakin lebih lunak, lebih putih dan dengan citarasa yang lebih
nyaman. Namun demikian tahu yang di produksi di kawasan pedesaan ternyata masih
tetap mempertahankan tingkat kepadatan yang lama serta kaya citarasa seperti
tahu dari daratan Tiongkok. Ketika seorang Zen Master Cina, yang bernama Ingen,
tiba di Jepang di tahun 1661, ia sangat terperanjat saat menemukan tofu yang
tidak lagi seperti tahu yang terdapat di Cina saat ia meninggalkan Cina (Anonim, 2011).
Nilai gizi Tahu/Tofu
per 100 g (3.5 oz)
Energi 318 kJ (76
kcal)
Karbohidrat 1,9 g
Lemak 4,8 gjenuh 0,7
g
Protein 8.1 g
Kalsium 350 mg (35%)
Besi 5.4 mg (43%)
Magnesium 30 mg
(8%)
Sodium 7 mg (0%)
(Emmo, 2010).
1.2 Rumusan Masalah
v Apa
yang dimaksud dengan tofu ?
v Jelaskan
cara pembuatan tofu ?
1.3
Tujuan
Tujuan dalam praktikum kali ini yaitu untuk
mengetahui cara pembuatan tofu
BAB II
ALAT DAN BAHAN
2.1 Alat
v Panci
v Sendok pengaduk à digunakan untuk mengaduk susu kedelai
v Wadah untuk tofu
v Kain putih à Digunakan untuk menutupi wadah yang ada di gambar
diatas
v Kompor gas
v Cawan petri à Digunakan sebagai alat untuk menampung cairan pada
tofu, pada saat proses pengepresan tofu itu sendiri
v Labu Erlenmeyer à Digunakan sebagai alat untuk menekan tofu agar
kondisi tofu tersebut semakin keras teksturnya
v Pisau
2.2 Bahan
v Susu kedelai à Digunakan sebagai bahan utama dalam pembuatan tofu
v Jeruk nipis à untuk menambah rasa
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
1. Pertama-tama kita persiapkan terlebih dahulu wadah
yang akan digunakan sebagai tempat tofu (alias tahu), dimana kami menggunakan sebuah
wadah plastic yang diatasnya ditutupi dengan kain yang telah dipotong sesuai
dengan besarnya dari wadah tersebut. Kemudian wadah plastic tersebut diberikan
bolongan.
2. Kedua, kami akan memanaskan terlebih dahulu susu
kedelai yang telah ada. Susu kedelai yang kami gunakan ± 1-2 liter untuk satu
kelas
3. Berhubung sebelumnya susu kedelai sudah dipanaskan
terlebih dahulu. Makan untuk kali ini, kita akan memanaskan susu kedelai sampai
400C
4. Setelah mencapai suhu 400C, tambahkan air
jeruk nipis.
5. Kemudian matikan api pada kompor gas. Dan biarkan
susu sejenak, hingga susu kedelai tersebut menggumpal
6. Masukkan susu kedelai kedalam wadah yang sudah
disediakan, kemudian tekan dengan suatu benda yang berat agar semakin padat dan
keras. Pada kesempatan kali ini, kami menggunakan labu Erlenmeyer untuk menekan
tofu tersebut
7. Biarkan selama 45 menit
8. Dan tofu siap dihidangkan
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil dari pembuatan tofu ini, dapat dilihat dari
gambar disamping. Tofu yang telah kita dibuat merupakan jenis tofu yang dibuat
dengan lamanya waktu selama 45 menit selama dimasukkan ke dalam wadah dan
ditekan menggunakan suatu benda yang berat. Rasa dari tofu yang telah kami buat
yaitu enak, dimana pada tofu ini rasa dari air jeruk nipis sudah menghilang,
sudah mulai eras, jika dibandingkan dengan kelompok yang lain yang dibuat
selama waktu 25 menit.
4.2 Pembahasan
Tahu atau tofu berasal dari daratan Cina. 164 SM,
tahu ditemukan oleh Lord Liu An dari Huai-nan. Liu An adalah ilmuwan dan
philosopher, penguasa dan ahli politik. Ia tertarik pada ilmu kimia dan
Meditasi Tadiom. Para ahli sejarah berpendapat bahwa kemungklinan besar Liu An
melakukan pengenalan makanan non daging melalui tahu. Kemungkinan besar Liu An
memadatkan tahu dengan nigari atau air lant dan menjadi kental seperti tahu
saat ini.
Ada beberapa teori bagaimana tahu pada awalnya
terbentuk :
Teori pertama kemungkinan besar proses pengumpalan
tahu terjadi secara kebetulan. Bila membuat sup dari puree kedelai biasanya
harus diberi bumbu. Bila sup tersebut diberi garam kemungkinan besar mengandung
nigari (garam alami). Dengan adanya garam biterrn (nigari) maka penggumpalan
tahu segera terjadi, garam yang sengaja ditambahkan ternyata dapat
menggumpalkan tahu. Para tukang masak kemudian mengambil ampas tahu, agar
mendapat tahu yang lebih lembut dengan tekstur yang indah.
Tahap berikutnya adalah dengan pengepresan, membantu
makan lebih tahan segar dalam waktu yang cukup lama.
Teori kedua mengusulkan bahwa, karena tidak
menternakkan sapi atau kambing untuk produksi susu, kemungkinan besar
masyarakat Cina tidak familiar dengan cara menggumpalkan susu atau proses
pengumpalan secara umum. Karena alasan tersebut, kemungkinan besar mereka
belajar dari orang India di daerah Cina selatan atau dari Monggolia bagian
Utara Cina. Kedua negara tersebut biasa membuat gumpalan susu dan keju. Teori
teknologi import dari negara tetangga di anggap masuk akal karena Cina sangat
mengemari delicacy yang beraroma ringan seperti "shark pin", sarang
burung walet, dan teripang yang juga di import dari negara lain.
Kata tofu atau tahu muncul pertama kali dalam
sejarah China sekitar 800 tahun kemudian.
Dikatakan bahwa Budhi Dharma, yang hidup di China dari tahun 500 sampai 528
telah mendirikan sekolah Chinesse Ch'an (Zen), dan dalam ajarannya telah
melibatkan dengan tahu dalam Dharma Combat. Untuk memperdalam penyertaan
mengenai cara-cara atau jalan Budha. Budi dharma kemudian mengagungkan dan
merefleksikan tahu sebagai sumber dari sesuatu yang sederhana, sifat jujur,
jalan alam pintas, dan mencerminkan warna sebagai jubah yang putih dan agung.
Prasasti tertua yang menyebut tofu adalah Saiinoku, yang ditulis sewaktu
Dynasti Sung (960 - 1127), lebih dari 1000 tahun setelah penemu tahu itu
sendiri.
Cara
Pembuatan tahu :
1.
Tahu
Tahan Lama
Tahu tahah lama merupakan pengawetan
tahu sutera dengan modifikasi teknologi, uang prosesnya banyak dilakukan di
Jepang. Di Jepang dikenal dua jenis tahu (tofu), yaitu tahu biasa disebut momen
atau regular tofu dan tahu sutera atau kinogushi tafu. Tahu biasa dibuat dengan
dicetak dan ditekan untuk menghilangkan sebagian air, sehingga tahu menjadi
keras. Pada pembuatan tahu sutera, air tahu tidak dibuang.
Modernisasi pada pembuatan tahu sutera,menghasilkan produk yang disebut tahu tahan lama (long life tofu). Dalam pembuatannya, mula-mula sari atau susu kedelai dipanaskan pada suhu 130oC selama beberapa detik (proses ini dikenal dengan sterilisasi UHT = Ultra High Temperature), kemudian didinginkan sampai suhu 10 - 15 oC dan dilakukan penambahan glukonodelta-lakton. Selanjutnya secara aseptik dimasukkan ke dalam wadah plastik dan ditutup rapat. Kemudian wadah plastik tersebut dimasukkan kedalam air panas (95 oC) selama 30 menit agar terjadi koagulasi atau penggumpalan. Setelah itu didinginkan dengan air mengalir.
Modernisasi pada pembuatan tahu sutera,menghasilkan produk yang disebut tahu tahan lama (long life tofu). Dalam pembuatannya, mula-mula sari atau susu kedelai dipanaskan pada suhu 130oC selama beberapa detik (proses ini dikenal dengan sterilisasi UHT = Ultra High Temperature), kemudian didinginkan sampai suhu 10 - 15 oC dan dilakukan penambahan glukonodelta-lakton. Selanjutnya secara aseptik dimasukkan ke dalam wadah plastik dan ditutup rapat. Kemudian wadah plastik tersebut dimasukkan kedalam air panas (95 oC) selama 30 menit agar terjadi koagulasi atau penggumpalan. Setelah itu didinginkan dengan air mengalir.
2.
Tahu
Kering Beku (Kori Tofu/Freeze Dried Tofu)
Tahu kering beku (kori tofu)
merupakan produk awetan tahu dengan menggunakan prinsip pengeringan beku. Tahu
akan sulit dikeringkan begitu saja karena teksturnya sangat kompak dan banyak
mengandung air. Untuk dapat dikeringkan, tahu harus dibekukan lebih dahulu pada
suhu –10 oC, kemudian setelah beku dibiarkan (di aging) pada suhu –1 sampai –3
oC selama 2 – 3 minggu, sehingga akan terbentuk tekstur yang porous (seperti
spons) dan akan mudah dikeringkan. Kristal-kristal yang terbentuk dalam tahu
dicairkan dengan cara dithawing (dianginkan) pada suhu ruang dan airnya
dihilangkan dengan cara pemerasan. Seterusnya dilakukan pengeringan dengan
udara panas, misalnya dengan pengering kabinet atau oven. Tahu kori atau kori
tofu ini dapat berkembang volumenya menjadi 6 kali lipat jira direndam dalam
air panas.
3.
Tahu
Snack (Snack Tofu)
Tahu snack (snack tofu) merupakan
makanan yang popular di Taiwan. Makanan ini mempunyai tekstur yang khas dan
rasanya enak juga sangat bergizi. Tetapi produk ini relatif mudah rusak. Dewasa
ini berbagai usaha telah dilakukan untuk mencegah kerusakan tersebut, dan
berhasil dengan memuaskan.
Di Amerika serikat, usaha pengawetan
makanan semi basah (IMF = Intermediete Moisture Foods) termasuk tahu snack
dilakukan dengan menggunakan humektan yang diproduksi oleh perusahaan General
Food Co. Humektan dapat menurunkan aktivitas air bahan pangan, sehingga lebih
sulit ditumbuhi jasad renik. Jepang juga tidak ketinggalan,misalnya perusahaan
vinegar terbesar di Jepang, yaitu Nakano Vinegar Company, menggunakan larutan
vinegar konsentrasi tinggi untuk mengawetkan berbagai produk pangan semi basah
termasuk tahu snack. Penyerap oksigen merek Ageless, yang dihasilkan Mitsubishi
Gas Company banyak digunakan untuk menyerap oksigen dalam kemasan, sehingga
dapat mencegah pertumbuhan mikroba.
Pembuatan Tahu Snack
Pembuatan Tahu Snack
Ada dua metode yang biasa digunakan dalam pembuatan tahu
snack. Pertama, menyangkut penggumpalan susu kedelai membentuk tahu,
pengepresan, pemotongan, pemberian bumbu, pemasakan dan pengeringan dengan
udara panas, dan pengemasan. Produk yang dihasilkannya disebut tahu snack
kering (dried snack tofu). Sedangkan cara kedua meliputi pemasakan susu
kedelai, penggumpalan menjadi tahu, pengepresan, penggorengan dengan sitem
terendam (deep fat frying), pemberian bumbu, pemasakan dan pengeringan. Produk
yang dihasilkannya disebut tahu snack berminyak (oily snack tofu).
Seperti yang kita ketahui,bahwa bahan utama dalam
pembuatan tofu alias tahu adalah susu kedelai, yang bahan dasarnya adalah
kedelai. Kedelai mengandung protein 35 %
bahkan pada varitas unggul kadar proteinnya dapat mencapai 40 % - 43 %.
Tabel
1. Komposisi Kedelai per 100 gram Bahan
Komponen
|
Kadar (%)
|
Protein
|
35-45
|
Lemak
|
18-32
|
Karbohidrat
|
12-30
|
Air
|
7
|
Susu kedelai merupakan minuman yang bergizi tinggi,
terutama karena kandungan proteinnya. Selain itu susu kedelai juga mengandung
lemak, karbohidrat, kalsium, phosphor, zat besi, provitamin A, Vitamin B
kompleks (kecuali B12), dan air. Susu kedelai dapat dibuat dengan teknologi dan
peralatan yang sederhana, serta tidak memerlukan keterampilan khusus.
Penggunaan air sumur dapat menghasilkan susu kedelai dengan rasa yang lebih
enak. Untuk memperoleh susu kedelai yang baik, kiita perlu menggunakan kedelai
yang berkualitas baik. Dari 1 kg kedelai dapat dihasilkan 10 liter susu
kedelai.
Pada praktikum, dalam pembuatan tofu ini, kami
menggunakan susu kedelai yang sudah beredar di pasaran. Susu kedelai yang
digunakan sebanyak ± 1-2 liter
untuk satu kelas. Dalam proses pemanasan suhu yang kami gunakan adalah 400C.
Kami menggunakan suhu tersebut, hal ini dikarenakan susu kedelai yang kami
miliki itu sudah dalam keadaan hangat, jadi tidak perlu dipanaskan lebih lama,
cukup dengan suhu tersebut. Pada saat proses memanaskan susu kedelai, harus
dikocok terus menerus agar susu tersebut tidak pecah. Kemudian biarkan susu
hingga menggumpal. Untuk kali ini, kami menambahkan air perasan jeruk nipis
untuk ditambahkan kedalam susu kedelai dan diaduk hingga merata. Kemudian
setelah menggumpal, dimasukkan kedalam wadah yang sudah disediakan. Kemudian
ditekan dengan suatu benda, tujuannya untuk mengepreskan tofu itu sendiri,
sehingga teksturnya keras. Pada kesempatan kali ini, kami menggunakan durasi
selama 45 menit. Dan hasil tofu selama kurun waktu tersebut adalah rasanya enak,
rasa jeruk nipis yang sudah dicampurkan sudah hilang, teksturnya mulai keras
jika dibandingkan dengan yang menggunakan durasi selama 25 menit.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Tahu berasal dari Cina. Metode
pembuatan tahu pertama kali ditemukan oleh Liu An pada tahun 164 SM.
Tahu atau Tofu adalah makanan yang dibuat dari kacang kedelai yang
difermentasikan dan diambil sarinya. Tofu dikenal memiliki protein tinggi dan
non-kolesterol. Dalam pembuatan tofu, bahan utama yang harus disediakan adalah
kacang kedelai. Susu kedelai juga mengandung lemak, karbohidrat, kalsium,
phosphor, zat besi, provitamin A, Vitamin B kompleks (kecuali B12), dan air
5.2 Saran
Menurut pendapat kami, saran dalam
pembuatan tofu ini adalah susu kedelai yang akan dijadikan bahan utama dari
tofu ini usahakan kita membuat sendiri susu kedelai jangan membeli dipasaran.
Kemudian kita juga harus memperhatikan dalam pengaturan suhu selama proses pembuatan
tofu ini. Kemudian pada saat proses pengepresan, hendaknya gunakan benda yang
berat yang bisa menahan wadah yang akan digunakan untuk penyimpanan tofu
tersebut, sehingga teksturnya lebih bagus.
DAFTAR PUSTAKA
Emmo, 2010. Tahu-tofu. [online]. Tersedia : http://eemoo-esprit.blogspot.com/2010/10/tahu-tofu.html-diakses-19-11-2011
Anonim, 2011.
Sejarah tofu. [online]. Tersedia : http://www.mbrio-food.com/article8.htm-diakses-19-11-2011
Koswara, 2011. Nilai Gizi, Pengawetan, dan Pengolahan Tahu.
[online]. Tersedia : Ebookpangan.com-diakses-19-11-2011
Tidak ada komentar:
Posting Komentar